Senin 28 Jul 2025 13:31 WIB

BSI Salurkan Rp72,6 Triliun untuk Pembiayaan Berkelanjutan

BSI dorong keberlanjutan dengan menyasar sektor energi bersih dan infrastruktur hijau

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat penyaluran pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp72,6 triliun hingga kuartal I 2025. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp14,6 triliun disalurkan khusus untuk pembiayaan hijau. Penyaluran difokuskan pada sektor energi terbarukan, transportasi bersih, pengelolaan air dan limbah, serta produk ramah lingkungan.

Wakil Direktur Utama BSI, Bob T Ananta menegaskan bahwa nilai-nilai syariah sejalan dengan prinsip ESG dan keuangan berkelanjutan. “Penerapan ESG tidak hanya merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga manifestasi dari maqashid syariah yang menempatkan kesejahteraan umat dan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Republika dikutip Senin (28/7/2025).

Baca Juga

Bob menjelaskan, BSI mengintegrasikan prinsip People, Planet, Profit dalam seluruh lini operasional bisnis. Komitmen itu ditegaskan dalam forum terbatas bersama UNFCCC (UN Climate Change) yang berlangsung di Jakarta, di mana BSI menjadi satu-satunya bank syariah Indonesia yang diundang hadir.

Dalam forum tersebut, BSI memaparkan dua tahap penerbitan Sustainability Sukuk, masing-masing senilai Rp3 triliun pada 2024 dan Rp5 triliun tahap berikutnya. Seluruh dana dialokasikan untuk sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Sosial (KUBS).

Bob juga menyoroti pentingnya memanfaatkan bonus demografi menuju 2040. “Kita butuh lebih banyak investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendukung pembangunan berkelanjutan, green investment mampu menjawab tantangan ganda: mendanai infrastruktur transisi energi dan menyiapkan SDM unggul yang siap mengisi peluang kerja masa depan,” tegasnya.

BSI turut menekankan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam penerapan keuangan berkelanjutan, mulai dari perlunya penguatan kapasitas pengelolaan risiko iklim, perbedaan standar internasional dengan konteks nasional, hingga belum adanya insentif fiskal bagi lembaga keuangan. Meski demikian, Bob menilai tantangan itu sebagai peluang.

“BSI memandang tantangan tersebut sebagai peluang untuk memperkuat kolaborasi dengan regulator, pemerintah, dan lembaga internasional secara lebih masif,” katanya.

Selain aktif dalam forum global, BSI juga meluncurkan BSI Sustainable Movement dalam rangkaian BSI International Expo 2025. Program ini mencakup peluncuran Eco Friendly BSI Hasanah Card, program BSI Scholarship, serta keanggotaan BSI dalam UNEP FI (United Nations Environment Programme Finance Initiative).

BSI telah menunjukkan kepatuhan pada regulasi keberlanjutan melalui laporan sesuai POJK 51/2017, serta mengadopsi Principles for Responsible Banking. Pengakuan atas inisiatif ESG BSI datang dari tingkat global lewat penghargaan Best Islamic Bank for ESG versi Euromoney Islamic Finance Awards 2025 untuk kategori dunia, Asia, dan Indonesia.

BSI juga mewakili Indonesia bersama Bappenas dalam forum UN ECOSOC on Financing for Development di markas besar PBB. Dalam forum tersebut, BSI mengadvokasi pentingnya harmonisasi ESG syariah dalam mendorong ekonomi hijau global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement