Senin 28 Jul 2025 12:30 WIB

BSI Biayai Transisi Energi dengan Sukuk Hijau

Sukuk hijau bukan sekadar instrumen investasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
BSI membiayai proyek transisi energi dengan menerbitkan sukuk hijau.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
BSI membiayai proyek transisi energi dengan menerbitkan sukuk hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menerbitkan Sustainability Sukuk senilai total Rp8 triliun dalam dua tahap sejak 2024. Dana dari instrumen syariah ini dialokasikan khusus untuk membiayai sektor berkelanjutan, mulai dari energi terbarukan, transportasi bersih, hingga proyek sosial.

Tahap pertama dilakukan pada 2024 senilai Rp3 triliun, disusul tahap kedua sebesar Rp5 triliun yang difokuskan untuk ekspansi pembiayaan ke sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Sosial (KUBS).

Baca Juga

Wakil Direktur Utama BSI, Bob T Ananta menegaskan bahwa sukuk hijau bukan sekadar instrumen investasi, melainkan alat transformasi sistemik.

“Penerapan ESG tidak hanya merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga manifestasi dari maqashid syariah yang menempatkan kesejahteraan umat dan kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Republika dikutip pada Senin (28/7/2025).

Bob menjelaskan, sukuk hijau menjadi jawaban atas tantangan ganda, yaitu kebutuhan pembiayaan infrastruktur energi ramah lingkungan sekaligus penciptaan lapangan kerja berkualitas. “Green investment mampu menjawab tantangan ganda, yakni mendanai infrastruktur transisi energi dan menyiapkan SDM unggul yang siap mengisi peluang kerja masa depan,” katanya.

Hingga kuartal I 2025, BSI mencatatkan total pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp72,6 triliun, dengan Rp14,6 triliun di antaranya masuk kategori pembiayaan hijau. Sektor prioritas meliputi pengelolaan limbah, efisiensi energi, serta pembiayaan infrastruktur rendah karbon.

Sustainability Sukuk menjadi instrumen utama BSI dalam menjangkau investor yang peduli pada prinsip syariah dan kelestarian lingkungan. Komitmen ini juga diperkuat melalui penerapan POJK 51/2017, adopsi Principles for Responsible Banking, dan keikutsertaan dalam forum-forum global.

BSI juga aktif dalam forum United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan tergabung dalam United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI). Dalam pertemuan terbatas bersama UN Climate Change di Jakarta, BSI menjadi satu-satunya bank syariah Indonesia yang diundang.

Sebelumnya, BSI bersama Bappenas mewakili Indonesia dalam forum UN ECOSOC on Financing for Development di markas besar PBB, mengusung pendekatan ESG berbasis nilai Islam sebagai kekuatan diplomasi keuangan global.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement