Ahad 17 Aug 2025 23:10 WIB

Dukung Transisi Energi, Pertamina Tegaskan Komitmen Kembangkan SAF

Pertamina meyakini kemandirian energi adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pemanfaatan SAF oleh Pertamina.
Foto: Dok Pertamina
Ilustrasi pemanfaatan SAF oleh Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyinggung berbagai capaian kinerja perusahaan saat memimpin upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Ahad (17/8/2025). Dalam kegiatan yang berlangsung di Kantor Pusat Pertamina itu, salah satu yang dibahas Simon adalah rencana uji coba penggunaan bahan bakar Sustainable Aviation Fuel (SAF) pada penerbangan pesawat Pelita Air Service (PAS) dalam waktu dekat.

"Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Pertamina menuju transisi energi, yang akan membawa Pertamina dan Indonesia mencapai swasembada energi,” kata Simon.

Baca Juga

Dalam keterangan resmi Pertamina disebutkan, setelah melalui rangkaian pengujian standar kualitas di laboratorium PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap dan Lemigas, KPI resmi melakukan lifting atau pengiriman perdana produk Pertamina SAF berbahan baku campuran Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Hal ini menjadi milestone penting dalam mendukung peta jalan pengembangan industri SAF di Indonesia.

Pengiriman perdana ini dilakukan dalam rangka penerbangan Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah yang akan mulai dilaksanakan pada pertengahan Agustus dengan menggunakan pesawat Pelita Air Service rute Jakarta–Denpasar. Sekitar 32 kiloliter Pertamina SAF dari Kilang Cilacap disiapkan untuk penerbangan tersebut.

Proses produksi dilakukan dengan teknologi Co-Processing UCO menggunakan Katalis Merah Putih, hasil formulasi dan produksi dalam negeri. Produk Pertamina SAF juga telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091. Pencapaian ini menjadikan Pertamina SAF sebagai produk SAF pertama di Indonesia sekaligus pionir di Asia Tenggara yang bersertifikat ISCC CORSIA. Untuk tahap awal, kapasitas produksi ditargetkan sebesar 9 ribu barrel metrik. Selanjutnya, KPI juga akan melakukan pengiriman dengan kapal sebanyak 1,7 juta liter menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pada momentum HUT RI tahun ini, Pertamina mengusung tema “Energi Merah Putih Indonesia Maju” sebagai gelora semangat kemerdekaan dalam membangun negeri, memperkuat persatuan, serta mewujudkan swasembada energi. Hal itu sejalan dengan tema besar nasional “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”

Simon menegaskan, pada 2025 Pertamina menghadapi tantangan, mulai dari gejolak geopolitik global hingga fluktuasi harga minyak dan nilai tukar. "Berkat kerja keras, sinergi, dan semangat pantang menyerah, para Perwira Pertamina mampu menjaga kinerja yang solid sekaligus memperkuat peran Pertamina sebagai garda terdepan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Direktur Utama mengapresiasi seluruh Perwira Pertamina yang menjadi kekuatan utama dalam menjaga performa dan transformasi perusahaan. Pertamina meyakini kemandirian energi adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement