Senin 25 Aug 2025 13:50 WIB

BMKG Deteksi Dua Siklon Tropis, Bibit 93W Bisa Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

Sejumlah wilayah diperkirakan diguyur hujan lebat dalam 24 jam ke depan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua siklon tropis yang tengah berkembang di sekitar Asia Tenggara.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua siklon tropis yang tengah berkembang di sekitar Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua siklon tropis yang tengah berkembang di sekitar Asia Tenggara. Salah satunya diperkirakan memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, menjelaskan Siklon Tropis KAJIKI saat ini terpantau di Laut China Selatan, sebelah selatan Hainan, dengan kecepatan angin maksimum 80 knot atau sekitar 150 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 950 hPa.

Baca Juga

Siklon Tropis KAJIKI masih berada pada kategori tiga dan bergerak menjauhi Indonesia ke arah barat, sehingga tidak memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca di Tanah Air.

Siklon tersebut sebelumnya berkembang dari Bibit Siklon Tropis 90W yang beberapa hari lalu terpantau di perairan Laut China Selatan. “Meski intensitasnya diprediksi meningkat dalam 24 jam, pergerakannya menjauh membuat kondisi Indonesia relatif aman dari pengaruh langsung KAJIKI,” kata Andri di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Sementara itu, BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 93W di Laut Filipina, utara Maluku Utara, tepatnya pada koordinat 10,1°LU dan 129,1°BT. Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot atau 28 kilometer per jam dengan tekanan udara minimum 1.006 hPa.

Potensi bibit siklon 93W berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih rendah. Namun, sistem ini berpotensi memicu cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia.

BMKG memperkirakan bibit siklon tersebut dapat memicu hujan berintensitas sedang hingga lebat di Kepulauan Talaud, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat Daya.

Selain itu, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprakirakan terjadi di Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, serta Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya hingga Papua.

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperhatikan informasi peringatan dini yang dikeluarkan secara berkala. Nelayan dan operator kapal juga diminta mencermati potensi gelombang tinggi, sementara masyarakat pesisir diimbau siaga menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem akibat bibit siklon 93W.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement