REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA — Pemerintah Brasil menyebut deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil turun 11,08 persen dalam periode 12 bulan hingga Juli 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi yang terendah dalam 11 tahun terakhir, menurut data terbaru.
Penurunan signifikan ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30). Capaian tersebut dipandang sebagai momentum penting bagi Presiden Luiz Inacio Lula da Silva untuk menunjukkan hasil konkret dari kebijakan lingkungan pemerintahannya di forum global itu.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Sejak mulai menjabat pada 2023, Lula berkomitmen menghentikan seluruh aktivitas deforestasi di Brasil pada 2030. Dalam dua tahun masa pemerintahannya, tingkat kerusakan Amazon berhasil ditekan hingga separuh.
Laporan tahunan yang diterbitkan oleh badan penelitian antariksa Brasil (INPE) menunjukkan sekitar 5.796 kilometer persegi hutan Amazon hilang selama periode tersebut yang merupakan jumlah terendah sejak 2014.
“Bahkan dalam rencana terbaik saya, saya tidak akan pernah membayangkan bahwa kami akan mencapai titik ini dengan pengurangan deforestasi sebesar 50 persen,” kata Menteri Lingkungan Hidup Brasil Marina Silva dalam konferensi pers, Kamis (30/10/2025).
Tren serupa juga terjadi di sabana Cerrado, wilayah dengan keanekaragaman hayati tinggi yang selama ini terancam ekspansi pertanian. Deforestasi di kawasan tersebut menurun 11,49 persen menjadi 7.235 kilometer persegi, terendah dalam enam tahun terakhir dan melanjutkan penurunan untuk tahun kedua berturut-turut setelah empat tahun peningkatan.
Meskipun demikian, sejumlah kelompok lingkungan tetap menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggap kontradiktif, seperti dukungan terhadap rencana pengeboran minyak oleh perusahaan negara Petrobras di dekat muara Sungai Amazon.
Pada COP30 mendatang, Brasil akan memperkenalkan Tropical Forest Forever Facility(TFFF), sebuah mekanisme pendanaan jangka panjang untuk memberikan insentif finansial bagi perlindungan hutan tropis. Inisiatif ini diharapkan menjadi model baru pendanaan iklim global dengan menyalurkan dukungan langsung kepada masyarakat lokal dan masyarakat adat yang menjaga hutan.
Program TFFF merupakan bagian dari strategi Brasil untuk memerangi perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati, serta memperjuangkan keadilan iklim bagi negara-negara berkembang.
 
                     
                     
      
      