Senin 24 Nov 2025 15:48 WIB

Freeport Dongkrak Perekonomian Papua, Kontribusi ke PDRB Mimika Tembus 91 Persen

PDB Mimika ditopang oleh industri Freeport

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan paparan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan paparan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA – Operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menegaskan perannya sebagai penopang utama perekonomian Papua. Presiden Direktur PTFI Tony Wenas memaparkan bahwa aktivitas pertambangan dan pemurnian perusahaan memberi kontribusi ekonomi yang besar, baik bagi Papua Tengah maupun bagi penerimaan negara secara keseluruhan.

‎Tony menjelaskan bahwa kontribusi PTFI terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Papua Tengah mencapai lebih dari 77 persen, sementara bagi Kabupaten Mimika porsinya bahkan mencapai 91 persen. “Operasional PTFI memberikan kontribusi sebesar 91 persen kepada PDRB Kabupaten Mimika dan lebih dari 77 persen untuk PDRB Provinsi Papua Tengah,” ujarnya dalam RDP di Komisi VI DPR RI, Senin (23/11/2025).

‎Selain kontribusi terhadap struktur ekonomi regional, keberadaan PTFI juga menciptakan efek berganda yang signifikan. Berdasarkan studi LPEM UI, multiplier effect dari operasi PTFI mencapai 440.040 kesempatan kerja, terdiri dari 286.280 lapangan kerja di Papua dan 153.760 di luar Papua. Data ini juga tercantum dalam slide “Dampak Ekonomi PTFI” pada dokumen resmi perusahaan .

‎Dari sisi program sosial, investasi PTFI sepanjang 2024 mencapai 138,6 juta dollar AS. Program kesehatan menjadi komponen terbesar dengan 18 persen dari total investasi, yang meliputi layanan gratis bagi lebih dari 150 ribu kunjungan pasien Orang Asli Papua (OAP). PTFI juga menjalankan program beasiswa bagi lebih dari 12 ribu penerima, mayoritas OAP, serta mengoperasikan Sekolah Asrama Taruna Papua yang menampung 1.200 siswa dari tujuh suku.

‎Di sektor ekonomi lokal, lebih dari 200 UMKM binaan mencatat pendapatan hingga Rp400 miliar per tahun. Perusahaan juga mengembangkan program ekonomi desa seperti kakao, kopi, sagu, serta sayuran, termasuk pembangunan lebih dari 3.500 rumah dan dua landasan perintis untuk wilayah pegunungan. Seluruh aspek ini tergambar dalam data investasi sosial dan ekonomi halaman 5 dan 6 dari dokumen paparan resmi PTFI .

‎Tony menegaskan bahwa kontribusi besar ini datang di tengah tantangan operasional yang dihadapi perusahaan sepanjang 2025. Meski produksi tembaga turun sekitar 30 persen dan emas 50 persen akibat insiden tambang dan kebakaran fasilitas pemrosesan, pendapatan perusahaan diproyeksikan tetap mencapai US$8,5 miliar.

‎Kinerja tersebut turut meningkatkan kontribusi PTFI terhadap penerimaan negara. Dalam RKAB 2025, penerimaan negara ditargetkan 3,7 miliar dollar AS, namun dengan harga tembaga dan emas yang melampaui asumsi, nilainya diperkirakan naik menjadi 4,1 miliar dollar AS pada akhir tahun. Penerimaan tersebut meliputi pajak badan, royalti, PNBP lainnya, serta dividen kepada pemerintah.

‎Dengan kapasitas smelter baru di Gresik dan rencana pemulihan tambang Grasberg Block Caving pada awal 2026, PTFI memperkirakan kontribusi ekonomi dan fiskal akan terus meningkat ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement