Senin 08 Jan 2024 16:43 WIB

Kota New York Masih Minim Salju, Ahli Meteorologi Prediksi akan Terus Berlanjut

Jumlah salju yang turun di Kota New York sangat sedikit selama 692 hari.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Seorang pria berjalan menembus hujan salju di Times Square New York, AS.
Foto: Reuters
Seorang pria berjalan menembus hujan salju di Times Square New York, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekeringan salju atau minimnya salju di New York City mungkin tidak akan berakhir pekan ini, meskipun badai musim dingin diprediksi melewati kota terpadat di AS itu dan melintasi Pantai Timur pada Sabtu. Kota berpenduduk 8,5 juta jiwa ini belum pernah melihat salju turun lebih dari 2,54 centimeter di Central Park Manhattan sejak 13 Februari 2022, sebuah rekor terpanjang selama 692 hari.

Namun pada Sabtu lalu pukul 19.00, hanya 0,5 centimeter salju yang tercatat di Central Park, dan Layanan Cuaca Nasional (NWS) memperkirakan hanya 2 centimeter akumulasi salju sebelum badai bergerak ke laut pada Ahad malam.

Baca Juga

Marc Chenard, seorang ahli meteorologi NWS, mengatakan bahwa hujan salju yang turun di kota itu tampaknya akan terus berlanjut. "Salju sudah bercampur menjadi hujan dan akan terus berlanjut," kata dia seperti dilansir Reuters, Senin (8/1/2024).

Musim dingin lalu, hanya 5,84 centimeter salju yang turun di New York City, yang paling sedikit dalam sejarah di kota yang curah saljunya bisa mencapai lebih dari 30 centimeter. Para ahli mengatakan bahwa kurangnya salju di New York City merupakan tanda bagaimana perubahan iklim mempengaruhi pola cuaca di seluruh dunia. Barat Daya AS, misalnya, mengalami rekor panas yang ekstrem pada musim panas lalu.

NWS juga memperingatkan adanya banjir kecil di perkotaan dan kemungkinan jalanan dilapisi es. Sementara itu, salju setebal 20 centimeter diperkirakan akan turun di wilayah pedalaman negara bagian New York, New Jersey, dan bagian timur laut New England di sepanjang dan di sebelah utara Interstate 95. Beberapa daerah dapat melihat salju setinggi 30 centimeter, menurut NWS.

Badan tersebut dan para pejabat negara bagian mendesak 16 juta penduduk yang berada di wilayah tersebut untuk tetap waspada, karena salju dari badai dapat menutupi jalanan, menumbangkan pohon-pohon serta saluran listrik, sehingga membuat perjalanan menjadi berbahaya dan memadamkan listrik.

Boston, yang merupakan rumah bagi sekitar 650 ribu orang, diperkirakan akan mendapatkan salju setebal 18 centimeter saat salju yang lebih lebat turun pada Sabtu malam. Walikota Michelle Wu memperingatkan warga untuk berhati-hati selama akhir pekan, tetapi mengatakan bahwa badai tersebut tampaknya tidak akan mengganggu awal pekan kerja.

“Cuaca musim dingin juga terjadi di beberapa bagian California timur dan Pantai Barat, di mana beberapa komunitas di wilayah tersebut dapat mengalami salju setinggi 30 centimeter dan hembusan angin lebih dari 64 km/jam, yang menyebabkan pemadaman listrik di jalan raya,” demikian peringatan dari NWS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement