Kamis 06 Jun 2024 16:30 WIB

RI-Korsel Jajaki Kerja Sama Penurunan Emisi Karbon 

Kedua negara juga akan memperoleh kredit karbon

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Mendag Korsel Inkyo Cheong menandatangani MoU terkait pengurangan emisi karbon.
Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Mendag Korsel Inkyo Cheong menandatangani MoU terkait pengurangan emisi karbon.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Inkyo Cheong menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris, khususnya untuk mengurangi emisi karbon. Kesepakatan kerja sama tersebut dicapai di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang berlangsung di Singapura, Kamis (6/6/2024).

“Dalam memperkuat pencapaian komitmen sebagaimana tercantum dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi karbon hingga 31,89 persen dengan upaya sendiri, dan hingga 43,20 persen dengan dukungan internasional, Indonesia berupaya menjajaki kerja sama baik secara bilateral maupun multilateral,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Airlangga menyambut baik inisiatif Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korsel dalam menjalin kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk mengimplementasikan Artikel 6 Perjanjian Paris. Melalui kerja sama tersebut, perusahaan Korsel dan perusahaan Indonesia didorong untuk berkolaborasi mengembangkan proyek yang mampu menurunkan emisi karbon di Indonesia dengan didukung subsidi pendanaan dari MOTIE.

Selain itu, kedua negara juga akan memperoleh kredit karbon melalui Internationally Transferred Mitigation Outcomes (ITMO) dari proyek-proyek terpilih yang menerima subsidi dari MOTIE.

 

Airlangga mengatakan, MOTIE telah menghubungi Kemenko Perekonomian sejak tahun lalu dan Kemenko Perekonomian menyetujui kerja sama tersebut dan melakukan penandatanganan MoU.

"Bentuk kerja sama dalam MoU tersebut juga memiliki banyak kemiripan dengan implementasi JCM yang pernah dilakukan Indonesia. Setelah ini, saya berharap perusahaan dari kedua negara dapat segera berkolaborasi mewujudkan penurunan emisi karbon,” ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, Kemenko Perekonomian sudah berpengalaman dalam mengoordinasikan kerja sama serupa melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM) antara Indonesia dan Jepang sejak tahun 2013.

Saat ini terdapat 55 proyek JCM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan telah berkontribusi secara signifikan dalam mendukung pembangunan rendah karbon di Indonesia. Airlangga juga berharap agar kerja sama dengan Korsel dapat berkontribusi banyak dalam mendorong upaya Indonesia untuk mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) pada tahun 2030 dan emisi nol karbon Net-Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Airlangga berharap kerja sama tersebut dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui peningkatan investasi hijau.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement