Rabu 12 Mar 2025 17:39 WIB

Pemulihan Daerah Hulu, Bangunan Langgar Aturan akan Dibongkar

Saat ini ada sekitar 30 bangunan di Puncak yang akan dibongkar.

Kondisi bangunan yang telah dibongkar di tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Lintang
Kondisi bangunan yang telah dibongkar di tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memastikan pemerintah akan memulihkan fungsi semua daerah hulu. Oleh karena itu, jika ada bangunan yang tidak sesuai aturan, maka akan segera dibongkar.

Hanif mengatakan pemerintah saat ini masih memetakan bangunan-bangunan yang melanggar aturan di daerah hulu, tidak hanya yang ada di kawasan Puncak, tetapi juga di Sentul dan Bekasi.

Baca Juga

"Saya rasa cukup ya kita bertindak terlalu gegabah. Kita perlu kembalikan daerah hulu. Semua daerah hulu, di Bekasi juga, Sentul," kata Hanif saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Hanif melanjutkan saat ini ada sekitar 30 bangunan di kawasan Puncak, Bogor, yang akan dibongkar, tetapi data itu kemungkinan bertambah mengingat kementerian masih mendalami data-data yang ada.

Hanif menegaskan perintah Presiden Prabowo Subianto jelas bahwa pemerintah harus tegas melindungi lingkungan hidup. “Presiden minta (kami) bertindak tegas dalam perlindungan lingkungan hidup," kata Hanif.

Ia menjelaskan nantinya kementerian, khususnya bidang penegakan hukum, akan memanggil sejumlah saksi yang diyakini mengetahui pemberian izin bangunan-bangunan yang melanggar aturan. Hasil pemeriksaan itu menjadi bagian dari pertimbangan untuk memutuskan sanksi kepada para pemilik bangunan.

Sanksi itu, di antaranya, berupa perintah untuk pembongkaran, penanaman kembali kawasan hulu, pengembalian alur sungai, dan penyelamatan sumber air.

"Semua data dikumpulkan, semua kalau dipanggil harus datang," tambah Hanif.

Alih fungsi lahan di beberapa kawasan hulu sungai diyakini menjadi salah satu penyebab bencana banjir yang sering terjadi di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat jumpa pers di Istana, pekan lalu, menjelaskan beberapa daerah hulu mempunyai daya dukung yang lemah untuk menerima hujan, bahkan untuk hujan yang intensitasnya rendah. Akibatnya, daerah-daerah itu menjadi rawan banjir dan longsor, terlebih saat hujan berintensitas tinggi turun dalam waktu yang cukup lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement