Sabtu 21 Jun 2025 01:56 WIB

Pelindo Ajak Siswa Kelola Limbah Laut Lewat Edukasi Ghost Net

Pelajar diajak ubah jaring bekas jadi barang bernilai lewat edukasi lingkungan.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengajak para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 53 Kalibaru, Jakarta Utara, untuk lebih peduli terhadap isu limbah laut.
Foto: Dok Republika
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengajak para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 53 Kalibaru, Jakarta Utara, untuk lebih peduli terhadap isu limbah laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengajak para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 53 Kalibaru, Jakarta Utara, untuk lebih peduli terhadap isu limbah laut. Melalui program edukasi bertema ghost net, Pelindo berupaya membangun kesadaran lingkungan sejak dini dan memperkenalkan model pengelolaan jaring bekas secara berkelanjutan.

Kegiatan ini diikuti sekitar 60 siswa kelas VII dan VIII, mayoritas berasal dari keluarga nelayan di wilayah pesisir Kalibaru. Para siswa diperkenalkan pada berbagai isu terkait pencemaran laut oleh ghost net, yaitu jaring ikan bekas pakai yang dibuang ke laut. Jaring ini kerap mengganggu ekosistem karena sulit terurai dan bisa menjebak biota laut selama bertahun-tahun. 

Baca Juga

"Selain menyampaikan dampaknya, fasilitator juga memperlihatkan bagaimana limbah tersebut dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomi, seperti meja, kursi, atau bahan dasar pondasi bangunan,” ujar Department Head Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Febrianto Zenny, di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Ia menyebutkan, limbah jaring nelayan selama ini kurang mendapat perhatian dan relatif sulit untuk didaur ulang. Melalui kegiatan ini, siswa ditunjukkan bahwa pengelolaan limbah bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat pesisir.

Program edukasi ghost net merupakan bagian dari proyek percontohan yang dijalankan Pelindo sejak akhir 2024. Kalibaru dipilih sebagai lokasi awal karena tingkat pencemaran laut yang cukup tinggi serta potensi komunitas yang aktif. Di wilayah ini, Pelindo juga membina bank sampah di RW 06, melaksanakan pelatihan rumah tangga nelayan, dan memberikan edukasi lingkungan secara reguler kepada siswa sekolah.

Febrianto menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari inovasi program TJSL Pelindo melalui kerja sama dengan startup lingkungan yang fokus pada pengelolaan wilayah pesisir. Pendekatan yang digunakan tidak semata-mata teknis, tetapi juga menyentuh aspek perubahan perilaku masyarakat dan menggabungkannya dengan sentuhan teknologi dalam pengolahan sampah.

Sementara itu, Planning & Managing Manager CSR Program Pelindo, Bayu Widyafrasta, menjelaskan bahwa hingga pertengahan Juni 2025, proyek pengumpulan ghost net di Kalibaru telah berhasil menghimpun sekitar 900 kilogram limbah jaring. Limbah tersebut diolah oleh Parongpong RAW Lab menggunakan teknologi Prototiles, dan hasilnya dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran di sekolah-sekolah, termasuk SMPN 53 Kalibaru. Pelindo menargetkan pengumpulan hingga dua ton ghost net sampai akhir 2025. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement