REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawanan lumba-lumba dilaporkan berenang di perairan Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Kedatangan kawanan lumba-lumba itu direkam oleh salah seorang warga dan disebarkan di media sosial.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Provinsi Jakarta Hasudungan Sidabalok mengatakan, kemunculan kawanan lumba-lumba itu menjadi penanda yang positif. Menurut dia, itu membuktikan kondisi laut di wilayah Jakarta masih bersih.
"Kemunculan Lumba Lumba di perairan Kepulauan Seribu merupakan hal yang positif. Lumba-lumba muncul di perairan bersih dan banyak ikan kecil sebagai makanannya," kata dia, Senin (30/6/2025).
Ia menilai, kemunculan mereka dapat menjadi indikator perairan di Kepulauan Seribu termasuk sehat. Apalagi, berdasarkan hasil perhitungan saat ini Indeks Kesehatan Laut (IKL) Jakarta saat ini adalah 69,65, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 69,77.
Hasudungan menambahkan, kemunculan kawanan lumba-lumba itu bukan yang kali pertama di perairan Kepulauan Seribu. Ia mengatakan, kawanan lumba-lumba makin sering terlihat di perairan itu dalam beberapa tahun terakhir.
"Beberapa tahun terakhir sudah dilaporkan beberapa kali kemunculan kawanan lumba-lumba tersebut mengikuti kapal yang sedang berjalan atau di sekitar pulau," kata dia.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati atau mengganggu kawanan lumba-lumba tersebut. Pasalnya, hal itu bisa membuat kawanan lumba-lumba itu pergi dari perairan Kepulauan Seribu.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati atau mengganggu lumba-lumba yang muncul di Kepulauan Seribu dan cukup menikmati kehadiran mereka saja. Kehadiran mereka menandakan laut kita semakin sehat," kata dia.
Sebelumnya, kawanan lumba-lumba juga pernah muncul di perairan Kepulauan Seribu pada awal Januari 2025. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kemunculan lumba-lumba ini bukan kali pertama terjadi. Menurut dia, belakangan makin sering terlihat kawanan lumba-lumba yang muncul di perairan Kepulauan Seribu, bahkan di perairan dekat pulau-pulau berpenghuni.
“Beberapa waktu terakhir, lumba-lumba memang sering terlihat, kadang di perairan yang cukup dekat dengan Pulau Pramuka, pulau yang dihuni masyarakat," kata dia melalui keterangannya, Ahad (12/1/2025).
Asep mengatakan, lumba-lumba itu semula lebih sering muncul di laut lepas yang jauh dari daratan. Namun, saat ini kemunculannya makin mendekat ke sekitar pulau-pulau di Kepulauan Seribu.
Asep menilai, lumba-lumba merupakan satwa yang memiliki kepekaan tinggi terhadap kondisi lingkungan. Karena itu, kehadiran lumba-lumba di sekitar Kepulauan Seribu dapat diartikan sebagai tanda positif.
“Lumba-lumba tidak akan mendekat ke perairan yang tercemar atau berbahaya. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa upaya perbaikan lingkungan laut yang dilakukan, seperti pengelolaan sampah dan pembersihan perairan, mulai membuahkan hasil, ini merupakan indikator positif,” kata dia.