Senin 04 Dec 2023 16:35 WIB

Gamma Thohir Sulap Pesantren di Kalimantan Jadi Kawasan Ekowisata

Gamma Thohir melibatkan para santri dalam operasional sumber energi bersih.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nora Azizah
Tangkapan Layar Gamma Thohir, Founder Desa Bumi menjelaskan peran anak muda dalam mitigasi perubahan iklim di COP 28, Dubai, Jumat (1/12/2023).
Foto: Dok. Tangkapan Layar
Tangkapan Layar Gamma Thohir, Founder Desa Bumi menjelaskan peran anak muda dalam mitigasi perubahan iklim di COP 28, Dubai, Jumat (1/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Founder Desa Bumi Gamma Thohir menyulap desa terpencil di Kalimantan menjadi desa ekowisata. Berbasis ekonomi pesantren dan keterlibatan santri dalam operasional sumber energi bersih, kini desa Liu di Kalimantan Timur jadi kawasan ekowisata.

Gamma menyediakan akses listrik dari sumber energi terbarukan tenaga surya dengan kapasitas 2,9 kW. Sumber energi itu pun telah digunakan untuk aktivitas sosial dan pariwisata di Desa Liu dan menghadirkan energi bersih bagi masyarakat suku Dayak.

Baca Juga

"Kami membuat desa Liu menjadi salah satu wisata ramah lingkungan yang menjaga betul kelestarian budaya dan sumber daya alam wilayah tersebut," kata Gamma di Indonesia Pavilion COP28, belum lama ini.

Gamma menjelaskan, lewat akses listrik tersebut, bukan hanya masyarakat saja yang menikmatinya. Mengerahkan anak muda pesantren di Desa Liu, saat ini PLTS dengan kapasitas 5,3 kW mampu memberikan akses listrik bagi 400 santri. 

Santri santri tersebut juga mampu mengembangkan ekonomi desa dengan pengembangan madu hutan dan tambak ikan.

"Saat ini kelompok santri mampu mengantongi lebih dari 30 ribu dolar AS dari hasil budidaya ikan, ternak lebah dan hasil perkebunan," kata Gamma.

 

Energi bersih dorong perekonomian masyarakat

Gamma juga menilai peralihan ke energi bersih saat ini tidak dapat dihindarkan. Apalagi, tantangan mitigasi perubahan iklim perlu disikapi dengan adaptasi kepada energi bersih sebagai sumber energi utama.

Gamma menilai, peralihan ke energi bersih bukan hal yang sulit dicapai. Justru, menurut Gamma, lewat EBT, pemerintah bisa memberikan akses energi kepada seluruh masyarakat, khususnya di daerah terpencil dengan memanfaatkan sumber energi yang menjadi kekuatan daerah tersebut.

"Hadirnya energi bersih mampu mendorong perekonomian masyarakat lokal dan bisa mnejadi solusi yang strategis dalam energi berkelanjutan," kata Gamma.

Gamma menjelaskan, saat ini bersama organisasinya, Desa Bumi fokus mengembangkan akses energi bersih di seluruh desa terpencil di Indonesia. Dengan adanya akses listrik yang baik bagi masyarakat mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

"Mampu memberikan akses informasi, meningkatkan peluang pendidikan dan tentu saja memfasilitasi pertumbuhan ekonomi," tegas Gamma.

Saat ini, Desa Bumi sudah menerangi tiga desa terpencil di Jawa Barat dan Kalimantan. Lewat akses listrik bersih tak hanya masyarakat yang mendapatkan listrik 24 jam secara baik, tapi juga mendorong aktivitas masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement