Kamis 31 Jul 2025 13:46 WIB

Investasi Bank Berkelanjutan Australia ke Proyek Energi Bersih Tembus Rekor

Komitmen iklim diperkuat lewat pendanaan masif ke energi terbarukan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Australia bersaing dengan Turki untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP31). (ilustrasi)
Foto: Dok Freepik
Australia bersaing dengan Turki untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP31). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia bersaing dengan Turki untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP31). Negeri Kanguru berupaya menunjukkan kemajuan industri transisi energinya sebagai bagian dari komitmen global menurunkan emisi karbon.

Sebagai salah satu negara dengan tingkat polusi per kapita tertinggi akibat pembangkit listrik tenaga batu bara, Australia menargetkan seluruh pembangkit jenis itu ditutup pada 2038. Pemerintah juga berjanji 82 persen listrik nasional akan bersumber dari energi terbarukan pada 2030.

Baca Juga

Dalam rangka mendukung target tersebut, bank keberlanjutan Australia, The Clean Energy Finance Corporation (CEFC), menginvestasikan sekitar 3,5 miliar dolar Australia atau 2,29 miliar dolar AS ke proyek energi bersih dan infrastruktur jaringan listrik sepanjang tahun fiskal lalu.

CEFC, yang memiliki nilai portofolio sebesar 32,5 miliar dolar AS, diberi mandat untuk “memfasilitasi peningkatan aliran keuangan ke sektor energi bersih dan membantu pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca Australia".

Selama tahun fiskal 2024–2025, lembaga itu mengalokasikan total 4,7 miliar dolar Australia, termasuk 3,5 miliar dolar Australia untuk proyek energi terbarukan dan jaringan listrik. CEFC menyatakan peningkatan investasi diperlukan untuk membantu Australia memenuhi target energi bersih dan pengurangan emisi.

“Australia membutuhkan investasi berkelanjutan ke energi terbarukan, penyimpanan energi jangka panjang, energi bersih yang terjangkau bagi konsumen, serta langkah-langkah pengurangan emisi,” kata CEO CEFC Ian Learmonth, Selasa (29/7/2025) lalu.

Learmonth menjelaskan bahwa investasi di sektor energi bersih akan memberikan manfaat ekonomi dan menciptakan lapangan kerja secara substansial di berbagai wilayah Australia. “(Investasi ini juga) memperkuat perekonomian kami untuk masa depan nol emisi sekaligus menciptakan kemajuan penting menuju dekarbonisasi,” ujarnya.

CEFC menyebut total investasi mereka tahun lalu mencapai rekor tertinggi dan lebih dari dua kali lipat jumlah pada tahun fiskal sebelumnya. Transaksi terbesar adalah senilai 2,8 miliar dolar Australia untuk mendukung program peningkatan jaringan listrik nasional. Dari jumlah itu, sekitar 2,1 miliar dolar Australia dialokasikan untuk pembangunan jalur transmisi listrik baru di pesisir timur Australia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement