Kamis 09 Nov 2023 20:42 WIB

9 Dampak Perubahan Iklim Ini tidak Pernah Diduga

Perubahan iklim berdampak pada berbagai lini yang tidak pernah diduga manusia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Perubahan iklim telah berdampak pada berbagai lini.
Foto: www.freepik.com
Perubahan iklim telah berdampak pada berbagai lini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim membuat planet ini menjadi tempat yang lebih sulit untuk ditinggali manusia. Mendorong lebih banyak orang ke dalam kemiskinan, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan wabah penyakit mematikan yang lebih sering terjadi.

Bukan hanya manusia yang terkena dampak perubahan iklim, hewan juga menderita, dan dalam beberapa kasus, mereka terancam punah. Sejumlah perubahan iklim bahkan tidak pernah diduga akan terjadi.

Baca Juga

Untuk lebih memahami bagaimana perubahan iklim telah berdampak pada berbagai lini, simak uraian berikut seperti dilansir Global Citizen, Kamis (9/11/2023).

 

1. Perubahan iklim mendorong lebih banyak orang ke dalam kemiskinan

Diperkirakan pada tahun 2030, perubahan iklim dapat mendorong lebih dari 120 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan. Perubahan iklim melanda semua negara, membawa serta kekeringan yang parah, badai yang sangat kuat, dan gelombang panas yang menyengat.

Ironisnya, dampak perubahan iklim paling dirasakan oleh negara-negara yang berkembang-miskin. Tidak hanya memperburuk ketidaksetaraan di suatu negara, bencana-bencana ini juga menyebabkan orang-orang yang sudah hidup dalam kemiskinan memiliki sumber daya yang lebih sedikit untuk mengatasinya.

Sebagai contoh, ketika badai Maria menghantam Puerto Rico, masyarakat termiskin terkena dampak yang paling parah dan paling sulit pulih. Sementara banyak orang kaya meninggalkan pulau itu atau menggunakan sumber daya mereka untuk membangun kembali kehidupannya.

 

2. Meningkatkan jumlah pengungsi

Ketika bencana lebih sering terjadi dengan intensitas lebih ekstrim, akan semakin banyak orang yang kehilangan rumah dan mata pencaharian. Keadaan itu juga memaksa orang-orang untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.

Menurut UNHCR, badan PBB untuk urusan pengungsi, rata-rata 21,5 juta orang telah mengungsi secara paksa akibat perubahan iklim sejak tahun 2008. Bahkan, diperkirakan akan ada 1,2 miliar pengungsi iklim pada tahun 2050.

 

3. Meningkatkan risiko wabah penyakit

Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia dapat membunuh 12 kali lebih banyak orang pada tahun 2050, dibandingkan dengan tahun 2020. Para peneliti dari Ginkgo Bioworks menilai, perubahan iklim menjadi salah satu katalisator dari fenomena kesehatan tersebut.

Peneliti memperingatkan bahwa epidemi yang disebabkan oleh penyakit zoonosis dapat menjadi lebih sering terjadi di masa depan karena perubahan iklim dan deforestasi. Selain itu, banjir dan badai dapat menyebabkan meluapnya air limbah yang menyebabkan peningkatan penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera.

 

4. Rumah semakin mahal

Bagi banyak orang, membeli rumah adalah salah satu mimpi yang jauh dari kenyataan karena krisis biaya hidup dan biaya pembelian rumah yang terus meningkat. Dan perubahan iklim yang semakin parah tampaknya semakin membuat mimpi tersebut menjadi mustahil.

Mengapa? Konstruksi sekarang juga memperhitungkan peningkatan dampak iklim yang merugikan dan bencana, sementara biaya yang terkait dengan konstruksi dan bahkan asuransi rumah meningkat.

 

5. Mengancam produksi kopi

Tanaman kopi juga terpengaruh oleh perubahan iklim. Para petani di Brasil, eksportir kopi terbesar di dunia, menghadapi hasil panen biji kopi Arabika yang jauh lebih rendah tahun ini karena embun beku dan kekeringan, demikian menurut Bloomberg.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PLUS One memodelkan kondisi pertumbuhan kopi, kacang mete dan alpukat selama 30 tahun ke depan dan menemukan bahwa kopi adalah yang paling rentan, dengan dampak iklim negatif yang mendominasi di semua daerah penghasil utama. Dikatakan bahwa akan terjadi penurunan 50 persen dalam jumlah wilayah yang paling cocok untuk menanam kopi pada tahun 2050, dan penurunan 31-41 persen di wilayah yang cukup cocok.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement