REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Sains dan, Informasi, Teknologi dan Komunikasi (ITK) Korea Selatan (Korsel) mengumumkan tahun ini negaranya akan menginvestasikan 59,3 juta dolar AS (sekitar Rp 960 miliar) untuk mengembangkan teknologi yang akan membantu mengatasi perubahan iklim. Dikutip dari The Korea Herald, Rabu (8/1/2025), teknologi-teknologi yang akan dikembangkan, antara lain, teknologi yang berhubungan dengan energi bebas karbon dan teknologi kecerdasan artifisial untuk memprediksi iklim.
Pemerintah Korsel akan menyalurkan 5,7 miliar won untuk mengembangkan teknologi energi bebas karbon dan 4,3 miliar won untuk memajukan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon.
Pemerintah Korsel juga akan menginvestasikan 3,1 miliar won untuk menciptakan model prediksi iklim berdasarkan kecerdasan artifisial, yang akan membantu memprediksi bencana iklim dan meminimalkan potensi kerusakan. Dana sebesar 4,02 miliar won lainnya akan digunakan untuk melaksanakan dua proyek global yang bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan teknologi nol-karbon.
Investasi ini merupakan bagian dari rencana 10 tahun pemerintah Korsel untuk memajukan teknologi sains pada tahun 2032 untuk mengatasi pemanasan global. Korsel berkomitmen untuk memangkas emisi gas rumah kaca sebanyak 40 persen dari tingkat tahun 2018 pada tahun 2030 dan nol-emisi pada 2050.
Anggaran tahun 2025 akan fokus untuk mengembangkan teknologi-teknologi energi terbarukan penting seperti baterai untuk pembangkit listrik tenaga surya generasi berikutnya dan sistem pembangkit listrik tenaga angin apung. Anggaran tahun ini juga akan juga diprioritaskan untuk mengembangkan teknologi-teknologi nol karbon termasuk sistem pembangkit listrik tenaga nuklir dan tenaga hidro generasi berikutnya.
Sementara, Kementerian Sains dan ITK menyelesaikan peta jalan komprehensif untuk mencapai nol emisi di berbagai industri. Komite Khusus Presiden pada Teknologi Nol Karbon menyarankan strategi untuk enam sektor penting, yakni pembangkit listrik tenaga angin, penyimpanan energi, lingkungan, dan lain-lain.
Dengan pedoman ini, kini Korsel telah menyelesaikan rencana komprehensif untuk mengembangkan teknologi pemangkasan karbon di 17 bidang yang mencakup berbagai industri seperti baja, bahan kimia, manufaktur mobil dan tenaga nuklir. Inisiatif khusus termasuk pengembangan turbin pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, sistem energi yang terintegrasi dan pusat data ramah lingkungan.