Rabu 09 Jul 2025 14:27 WIB

Menteri LH: Bonus Demografi Harus Diimbangi Lingkungan Sehat untuk Anak

Generasi emas butuh lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal sejak dini.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Friska Yolandha
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan, era bonus demografi yang dialami Indonesia harus disertai dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Foto: Republika/Rizky Surya
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan, era bonus demografi yang dialami Indonesia harus disertai dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan, era bonus demografi yang dialami Indonesia harus disertai dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.

“Penting untuk memastikan dan meningkatkan kualitas pertumbuhan generasi muda Indonesia, dengan lingkungan hidup yang memiliki peran krusial dalam menunjang pertumbuhan tersebut. Lingkungan hidup yang sehat dapat mengurangi risiko infeksi dan berbagai gangguan terhadap tumbuh kembang anak,” ujar Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara KLH dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Baca Juga

Ia menegaskan, lingkungan hidup yang sehat dapat mendukung generasi muda untuk tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan memiliki daya saing tinggi di kancah global. Hal ini penting, mengingat Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi, yakni ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan kelompok usia lainnya.

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berkolaborasi dan saling mendukung dalam merumuskan kebijakan serta melaksanakan implementasi yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup yang baik dan sehat bagi generasi saat ini dan mendatang,” katanya.

Salah satu langkah konkret ialah kolaborasi antara KLH/BPLH dan Kemendukbangga/BKKBN dalam mendorong percepatan implementasi program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yang akan dijadikan sebagai salah satu kriteria dalam Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2025.

Hanif menjelaskan, untuk perusahaan yang ingin meraih predikat Emas dalam PROPER tahun ini, maka diwajibkan menjalankan program Tamasya. Salah satunya adalah dengan menyediakan taman asuh guna mendukung para orang tua bekerja sekaligus memastikan anak tetap memperoleh pengasuhan yang layak.

Kerja sama KLH/BPLH dan Kemendukbangga/BKKBN ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Menteri LH/Kepala BPLH Hanif dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji pada hari ini.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement