Jumat 12 Jan 2024 06:10 WIB

Emisi Gas Rumah Kaca AS Turun Dua Persen, Jauh dari Target

Penurunan emisi gas rumah kaca di AS masi jauh dari yang ditargetkan untuk 2030.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Emisi gas rumah kaca Amerika Serikat turun hampir dua persen pada tahun 2023.
Foto: www.freepik.com
Emisi gas rumah kaca Amerika Serikat turun hampir dua persen pada tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi dari Rhodium Group, sebuah firma riset independent, menemukan bahwa emisi gas rumah kaca Amerika Serikat turun hampir dua persen pada tahun 2023. Namun penurunan tersebut masih jauh di bawah tingkat yang dibutuhkan, untuk memenuhi target Joe Biden mengurangi emisi AS hingga separuhnya pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada 2005.

"Jika tidak ada perubahan-perubahan lain, AS berada di jalur yang tepat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 40 persen di bawah tingkat 2005 pada akhir dekade ini,” kata Ben King, direktur asosiasi di Rhodium dan penulis utama studi seperti dilansir The Guardian, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga

Laporan tersebut mengatakan bahwa emisi karbon AS turun 1,9 persen tahun lalu, dan turun 17,2 persen dari tahun 2005. Untuk mencapai target Biden, kata King, emisi tahun 2023 seharusnya turun lebih dari enam persen dan dipertahankan pada tingkat tersebut setiap tahun hingga tahun 2030.

Peningkatan aktivitas ekonomi, termasuk produksi energi yang lebih banyak dan penggunaan mobil, truk, serta pesawat terbang yang lebih banyak, dapat dikaitkan dengan emisi yang lebih tinggi, meskipun tidak selalu ada korelasi langsung. Ekonomi AS tumbuh dengan proyeksi 2,4 persen pada tahun 2023, menurut sebuah kelompok riset bisnis Conference Board.

King mencatat bahwa musim dingin yang relatif ringan pada 2023 dan terus menurunnya pembangkit listrik dari tenaga batu bara menurunkan emisi di sektor listrik dan bangunan di AS. Namun pada saat yang sama, emisi sektor transportasi meningkat, dipimpin oleh rebound yang berkelanjutan dalam perjalanan pesawat terbang dan peningkatan konsumsi bensin karena lalu lintas jalan raya kembali ke tingkat sebelum pandemi. Produksi minyak dan gas domestik yang lebih tinggi juga menyebabkan peningkatan kecil dalam emisi industri.

Meskipun emisi karbon menurun secara keseluruhan, beberapa tanda yang tidak menyenangkan juga mulai muncul pada tahun 2023. Menurut laporan King, pembangkit gas alam tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan energi terbarukan pada tahun 2023, dibandingkan dengan tahun 2022.

“Dan sementara instalasi tenaga surya berada di jalur yang tepat untuk mencapai rekor tahun berikutnya, instalasi turbin angin turun dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2021,” kata King.

Meningkatnya biaya konstruksi dan pembiayaan, bersama dengan kendala rantai pasokan dan isu-isu lainnya, telah menimbulkan keraguan terhadap pertumbuhan tenaga angin yang tadinya sangat kuat. Dua proyek angin lepas pantai yang besar dibatalkan akhir tahun lalu, sehingga membahayakan tujuan pemerintahan Biden untuk menyalakan 10 juta rumah dari turbin besar berbasis laut pada akhir dekade ini.

Biden dan anggota Kongres dari Partai Demokrat mengesahkan undang-undang iklim yang paling luas dalam sejarah AS pada tahun 2022, tetapi efek dari undang-undang tersebut, yang dikenal sebagai Undang-Undang Pengurangan Inflasi, baru saja mulai terasa dan kemungkinan tidak akan berdampak signifikan terhadap emisi dalam beberapa tahun.

Undang-undang iklim, yang disahkan hanya dengan suara Partai Demokrat, mengesahkan hampir 375 miliar dolar AS dalam bentuk kredit pajak dan insentif lainnya untuk memacu investor mempercepat energi bersih seperti tenaga surya dan angin. Lalu mempercepat transisi dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas yang sebagian besar menyebabkan perubahan iklim.

Sementara itu, produksi minyak AS mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2023, kontras dengan upaya Biden untuk mengurangi emisi karbon yang memerangkap panas. Kebocoran metana, bersama dengan pembakaran karbon dioksida selama produksi minyak dan gas, mendorong sebagian besar peningkatan emisi sektor industri pada tahun 2023. Rhodium memperkirakan peraturan baru EPA yang diselesaikan bulan lalu akan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor minyak dan gas hampir 40 persen dibandingkan dengan tingkat saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement