Selasa 19 Aug 2025 11:30 WIB

Masdar Salurkan Dana Obligasi Hijau Rp27,6 Triliun untuk Proyek Energi Bersih

Proyek itu berkontribusi mengurangi lebih dari 6,28 juta ton CO₂ per tahun.

Petugas memeriksa panel surya terapung sebelum peresmian Pembangunan pertama PLTS Terapung Cirata di kawasan Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (17/12). PT PJB Investasi (PT PJBI) sebagai anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) bekerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Masdar dalam pembangun PLTS Terapung Cirata 145 MWac terbesar se-Asia Tenggara sekaligus terbesar kedua di dunia dalam rangka meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) agar mencapai target 23 persen di tahun 2025 dengan nilai investasi proyek mencapai 129 juta USD atau sekitar 1,8 triliun rupiah.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Petugas memeriksa panel surya terapung sebelum peresmian Pembangunan pertama PLTS Terapung Cirata di kawasan Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (17/12). PT PJB Investasi (PT PJBI) sebagai anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) bekerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Masdar dalam pembangun PLTS Terapung Cirata 145 MWac terbesar se-Asia Tenggara sekaligus terbesar kedua di dunia dalam rangka meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) agar mencapai target 23 persen di tahun 2025 dengan nilai investasi proyek mencapai 129 juta USD atau sekitar 1,8 triliun rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Abu Dhabi Future Energy Company PJSC (Masdar) merilis 2024 Green Finance Report yang memaparkan pembiayaan proyek energi terbarukan melalui penerbitan obligasi hijau. Hingga 31 Desember 2024, Masdar telah menyalurkan lebih dari 1,685 miliar dolar AS (sekitar Rp27,6 triliun) dari hasil obligasi hijau tahun 2023 dan 2024 untuk proyek energi surya, angin darat dan lepas pantai, serta penyimpanan energi.

Dana tersebut mendukung pengembangan energi bersih di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris, serta di pasar lain seperti Uzbekistan, Azerbaijan, dan Serbia. Laporan itu mencatat, setiap 1 juta dolar AS yang diinvestasikan melalui obligasi hijau Masdar mampu menghindarkan emisi karbon sekitar 3.700 ton per tahun. Secara keseluruhan, proyek yang dibiayai obligasi hijau Masdar berkontribusi mengurangi lebih dari 6,28 juta ton CO₂ per tahun.

Baca Juga

“Strategi pembiayaan hijau Masdar didukung alokasi modal disiplin, integrasi ESG yang kuat, serta pelaporan transparan. Kami bangga menyalurkan dana obligasi untuk proyek hijau di bawah kriteria ketat, sehingga mendukung kemajuan energi bersih sekaligus menjaga efisiensi finansial dan kepercayaan investor,” ujar Chief Financial Officer Masdar, Mazin Khan dikutip dari Zawya, Selasa (19/8/2025).

Pada Maret 2025, Masdar memperbarui Green Finance Framework dengan memperluas kelayakan pembiayaan mencakup hidrogen hijau dan sistem penyimpanan baterai mandiri. Langkah ini mendapat pengakuan Moody’s yang kembali memberikan peringkat Sustainability Quality Score (SQS1/Excellent), serta memastikan kesesuaian kerangka dengan standar internasional seperti ICMA Green Bond Principles.

Obligasi hijau senilai 1 miliar dolar AS yang diterbitkan Mei 2025 mencatat kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 6,6 kali, dengan 85 persen dialokasikan ke investor internasional dan 15 persen ke investor MENA. Dengan penerbitan tersebut, total dana yang dihimpun Masdar sejak 2023 melalui program obligasi hijau mencapai 2,75 miliar dolar AS.

Selain obligasi hijau, Masdar juga menggalang pembiayaan non-recourse senilai 6 miliar dolar AS sepanjang 2024 untuk membangun kapasitas energi bersih 11 GW melalui 12 proyek di sembilan negara.

Sebagai bentuk transparansi, Masdar menggandeng Ernst & Young untuk melakukan limited assurance review atas alokasi dana obligasi dan dampak lingkungan yang dilaporkan dalam 2024 Green Finance Report.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement